Diposkan pada cinta, galau, kangen, kehidupan, mantan, masa lalu, move on, perasaan, perpisahan, puisi, puisi cinta, puisi kehidupan, rindu, Uncategorized

~

Aku kira hati ku mungkin sudah mati

Atau malah ada seseorang yang senantiasa hidup di sana?

Walaupun ku paksa pergi ia tetap tak mau angkat kaki

Berbanding terbalik denganku yang telah lama terusir

Untuk hadir di imaji nya saja mungkin dia sudah tak perduli

Disini aku tetap menjadi rumah

Yang masih saja menunggu mu untuk pulang

Yang senantiasa ada saat kau rasa badai di luar terlalu mencekam

Disini aku masih mencintai, dan akan selalu mencintai

Kamu..

Diposkan pada cinta, kehidupan, masa lalu

Imajinasi Malam Ini

Aku selalu mencoba berdiri sendiri dengan penuh bahagia, selalu menyibukkan diri dengan banyak hal, menghabiskan waktu untuk meningkatkan kualitas diri. Mencoba menepis semua pernyataan tentang suatu hal yang seharusnya ku miliki saat ini. Tapi seiring berjalan nya waktu, aku mulai sadar. Apa yang mereka semua katakan tentang “suatu hal” itu kadang ada benar nya juga. Apa mungkin sekarang saat nya? Apa mungkin sekarang waktu yang tepat?

Dulu .. Sewaktu aku masih duduk di bangku SMA. Aku terlalu nyaman dengan kesendirian. Terlalu serius dengan pendidikan saat itu . Dan aku tidak ingin jikalau fokus ku harus terbagi. Dan tanpa sadar mungkin aku telah menghancurkan beberapa hati. Kadang aku berfikir bahwa dulu aku pernah sejahat itu. Mengijinkan siapa saja dekat dengan ku. Membuat mereka merasa nyaman, padahal aku tidak pernah berniat membuat mereka merasa nyaman yang berlebih. Hanya mencoba berlaku baik ke semua orang saja tidak pernah bermaksud lebih. Dan mungkin mereka melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Dan ketika mereka mengungkapkan perasaan nya. Jujur aku bingung!! Di satu sisi aku punya prinsip untuk tidak pacaran dulu selama masih sekolah. Tapi di sisi lain aku juga bingung bagaimana cara menyampaikan prinsip ku itu kepada mereka. Aku yakin beberapa dari mereka pasti berfikir prinsip ku itu hanya omong kosong belaka. Dan mungkin ada beberapa dari mereka yang merasa aku telah memberikan harapan palsu. Dan rasanya aku ingin meminta maaf kepada mereka yang merasa telah menerima harapan palsu dariku. Aku hanya mencoba untuk menghargai setiap orang yang bersikap baik. Dan ternyata aku telah salah mengambil sikap.

Sekarang .. Aku telah melalui hari-hari ku dengan kesendirian. Dan aku bahagia. Aku bisa menikmati hidup. Aku bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tapi.. Semakin kesini aku semakin merasa membutuhkan seseorang. Seseorang yang spesial. Aku mulai merasa butuh seseorang untuk menyemangati ku di saat aku mulai lelah dan jenuh. Seseorang untuk berbagi cerita setiap harinya. Seseorang yang punya keinginan untuk sukses bersamaku. Seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahku dan membantu ku menemukan jalan keluar di setiap jalan buntu yang aku temui. Seseorang yang bisa menemaniku melepas penat setelah bekerja di setiap akhir pekan. Ya aku memang tetap bisa bahagia dengan kensendirian ini. Tapi rasanya ada sesuatu yang kurang, ada ruang hampa yang tak tau apa. Mungkin benar, sekarang sudah waktunya untuk membuka hati. Sudah waktunya untuk menjalani sebuah hubungan yang penuh komitmen itu. Tapi dengan siapa? Bagiku tak semudah itu untuk membuka hati. Tak semudah itu aku bisa merasa nyaman. Semoga saja jika memang ini waktu yang tepat tuhan akan memberikan ku orang yang tepat juga. Dan jikalau sekarang belum saatnya semoga tuhan selalu menambahkan kebahagiaan untuk ku. 
Aku hanya ingin satu tuhan. Satu untuk selamanya. Semoga..