Diposkan pada cinta, curhat, galau, kangen, mantan, move on, narasi, perasaan, puisi, puisi cinta, puisi kehidupan, rindu, Uncategorized

Yang Terpendam

Mungkin dahulu sulit bagiku untuk mengakui

Sulit bagiku untuk memperlihatkan pada dunia tentang kesepian

Tentang bagaimana berteman setia dengan rasa hampa

Yang selalu berbohong tentang cahaya, yang mana sesungguhnya gelap selalu mengajak bermain bersama

Tentang hidup yang penuh warna, padahal sesungguhnya semua terlihat monokrom

Aku selalu bersikeras menunjukan pada dunia, bahwa aku bahagia

Aku selalu melebarkan senyum menyembunyikan segala keluh kesah yang menyesakkan dada

Aku yang selalu terlihat kokoh dan mandiri

Pada akhirnya mengakui..

Mengaku kalah pada kerapuhan yang selalu kurahasiakan

Mengaku menyerah pada sepi yang selalu menyembunyikan kebahagiaan

Pada akhirnya aku paham

Aku tak akan pernah bisa memeluk diri ku sendiri

Pada akhirnya aku paham, mengeluh pada diri sendiri adalah suatu hal yang percuma

Akhirnya aku sadar, aku tidak bisa menghilangkan kesepian sekali pun aku berada di tengah keramain

Aku butuh kamu

Aku butuh pelukan mu yang menenangkan

Aku butuh kamu

Sang pendengar terbaik yang pernah aku punya

Aku butuh kamu yang bisa membawaku lari sejenak dari rumit nya kehidupan

Aku butuh kamu, pelengkap hidup ku..

Penulis:

Halooo, aku Dewi. Seorang gadis yang mencintai puisi, walaupun puisi-puisi yang aku buat biasa saja tapi percayalah semua itu dibuat dengan hati dan perasaan. Nulis disini sebagai pelarian ketika dada sedang sesak dan bosan melanda di kehidupan nyata. Oh iya walaupun di blog ini banyak postingan yang "galau-galau" tapi percayalah aku tidak selalu sedang patah hati ketika menulisnya, mungkin terkadang iya tapi tidak selalu. Salam kenal dan mari berteman!! :)

4 tanggapan untuk “Yang Terpendam

Tinggalkan komentar