Diposkan pada cinta, curhat, galau, kehidupan, move on

Sebuah Tulisan Untuk Melupakan

Halo D!


Sudah satu bulan ya kita lost contact. Sudah satu bulan lebih sejak pertemuan terakhir kita. Kamu apa kabar? Aku harap semoga selalu baik. Aku kangen, kangen sama semua cerita cerita menarik tentang petualanganmu. Cerita tentang kehidupan mu yang selalu seru. Berbanding terbalik dengan kehidupan ku yang sangat membosankan. Tapi semenjak kenal kamu kemarin, hidupku jadi berubah. Hidupku jadi punya banyak warna, aku jadi punya semangat untuk menjalani hari-hariku. Aku jadi punya perasaan excited untuk nunggu hari-hari di mana kamu akan ajak aku main bareng. Walaupun kita ga pernah punya komunikasi yang berarti, walaupun kita cuma komunikasi kalau mau ketemu aja, tapi itu sudah sangat membuatku bahagia. Aku gatau, sebelumnya aku ga pernah punya perasaan seperti ini. Bertahun tahun, sampai aku bertanya-tanya apa yang salah? Dan akhirnya aku ketemu kamu. Kamu yang bisa bikin aku senyum-senyum sendiri, kamu yang bikin jantungku berdebar tiap kali kamu telpon aku. Kamu yang selalu menciptakan perasaan bahagia setiap aku menghabiskan waktu sama kamu. Aku kira, kita berada di satu frekuensi yang sama. Kita bisa menghabiskan waktu berjam jam untuk bertukar cerita. Ada banyak hal yang sama sama kita sukai. Aku seperti bertemu dengan diriku sendiri dengan versi lawan jenis. Semua cerita, semua canda tawa, tempat yang pernah kita datangin, wangi parfum mu, semua sangat-sangat istimewa buat aku. Walaupun aku tau itu semua ga berarti apa – apa buat kamu.

Tapi…
Tiba – tiba kita menjadi asing. Tiba – tiba kamu tidak lagi membalas pesan terakhirku. Dan aku mulai menerka – nerka, ada apa?
Aku putar kembali memori pertemuan terakhir kita, semua baik – baik saja. Tidak ada pertengkaran, tidak ada perdebatan. Semua berjalan seperti biasa.

Apakah sudah selesai rasa penasaran mu? Apakah akhirnya kamu menemukan seseorang yang lebih seru dan lebih menarik?
Atau apakah kamu masih belum bisa menghapus segala hal tentang masa lalu mu?
Kalau aku ada buat salah tolong bilang, jangan tiba – tiba menghilang.
Kalau memang bukan aku yang kamu cari, tolong bilang, kita tetap bisa menjadi teman biasa.
Kamu yang memulai semuanya, tapi aku yang terlalu berharap lebih ke kamu.
Kamu ga salah, aku yang terlalu mudah jatuh hati sama kamu.

Dalam perjalanan menuju satu bulan kita menjadi asing ini, aku melewati hari – hari dengan berat hati.
Ada rasa sakit di sana, ada semangat yang hilang, ada hampa yang kembali datang menyapa.
Mengutuki diri sendiri, merasa diri tidak berharga.


Tapi..
Lama – lama aku terbiasa
Kembali menjalani hidup tanpa kamu, sebelumnya juga ga ada kamu kan dihidupku?
Doaku sudah bukan lagi semoga kamu punya rasa yang sama, seperti awal perkenalan kita. Bahkan aku sudah tidak mau kalau misal semesta mengembalikan mu lagi kepadaku.
Doaku saat ini, semoga tuhan segera menghapuskan kamu dari hati dan pikiran ku.
Semoga aku segera sembuh dari patah hati ini.

Dan saat ini,
Hatiku sudah lega, kamu sudah tidak lagi di sana (semoga)
Namun,
Kamu masih sering ada dipikiran ku, masih sering tiba – tiba terlintas begitu saja, bahkan terkadang hadir juga dalam mimpi.

Belum genap 3 bulan kita dekat, belum genap 10 kali pertemuan kita dan kita kembali menjadi dua orang asing yang pernah saling kenal.

Terimakasih, sudah pernah buat aku merasakan kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
Terimakasih, sudah menjadi orang pertama yang bisa buat aku merasakan cinta.
Doaku, semoga kamu bahagia selalu, semoga kamu bisa benar – benar sembuh dari luka masa lalu mu. Semoga kamu pada akhirnya bisa bertemu seseorang sesuai yang kamu mau.

Terimakasih, my great lost love

Diposkan pada cinta, galau, kehidupan, perasaan, perpisahan, puisi, puisi cinta, puisi kehidupan, Uncategorized

Hilang Cahaya

 

tmbng
sumber gambar; google

Ada lara yang ku punya
Yang entah harus ku bagi dengan siapa
Ada berat dalam dada
Berat menghembus udara pada hari -hari
Sesak dan penat menyerbu tanpa jeda
Bergantian berebut menjadi pemenang
Membangunkan malam – malam
Bersama mimpi-mimpi buruk ia berteman
Mereka merampas ketenangan
Membuat goyah pilar tempatku berpegang
Aku yang luluh pada lelah
Aku yang merasa harus mengakhiri langkah kaki
Sesungguhnya aku masih ingin terus melangkah
Namun rasa nya seperti melangkah di atas duri
Cukup sudah hati ku saja yang berdarah – darah
Kaki ku jangan, biarkan ia tetap sehat
Namun…. semua percuma
Aku telah tumbang

Diposkan pada cinta, galau, kangen, kehidupan, mantan, move on, perasaan, perpisahan, puisi, rindu, Uncategorized, waktu

Aku Hanya Rindu

Aku hanya rindu
Apa kau paham?
Bagaimana rasanya ditinggalkan
Di tempat di mana setiap sudut nya adalah kamu
Bersama kenangan
Bersama kesendirian
Aku disini berjuang
Tak ada siapapun
Hanya aku
Bersama memori tentang kita yang terputar selalu
Ternyata membiasakan diri itu tidak mudah
Membiasakan diri seolah – olah di sini kita tidak pernah berbagi tawa
Membiasakan diri bungkam atas segala cerita yang biasa aku curahkan kepadamu
Segala kesal, sedih, penat yang dulu bisa aku hapus saat bersama mu
Hidupku memang masih terus berjalan
Berjalan dengan rasa kehilangan
Berjalan dengan hati yang berat
Berjalan dengan pertanyaan kenapa perpisahan harus ada
Mungkin aku hanya belum terbiasa, semoga.
Tapi waktu sudah berlalu, dan sedih ini masih saja terus mengganggu

Balikpapan, 9 Nov 2018

Diposkan pada cinta, puisi, rindu, Uncategorized

Hilang

“Jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti besoknya orang itu akan hilang”

-Dilan 1990

Sumber gambar: http://images1.fanpop.com/images/image_uploads/Sunset33-sunsets-and-sunrises-916689_1024_768.jpg

Nyatanya kamu yang hilang

Bagai angin meniup ilalang

Sesaat melesat

Pikirku tersesat

Menahan rindu yang berat

Ada yang menyakitiku!

Kamu pelakunya, pantas kamu hilang

Atau memang senang tak pulang

Biarlah sedih ini berdendang

Temani aku hingga petang

Diposkan pada cinta, kehidupan, move on, puisi

Rasa Yang Pergi

image

Kemarin aku disini
Menunggumu berhari-hari
Kau tau?
Aku hanya berteman sepi
Kemarin aku merintih
Menahan pedih yang kau beri
Kemarin ku ingin akhiri
Hidup yang kumiliki
Tapi itu kemarin
Sebelum aku kembali berdiri
Beranikan diri menatap langit
Menatap seisi bumi yang penuh bahagia ini
Hari ini…
Ku temukan dunia ku lagi
Dunia yang pernah kau ramaikan lalu kau ubah sepi
Hari ini…
Aku mampu ramaikan hari
Mampu ramaikan hati
Walau kamu sudah tak disisi
Jikalau kau ingin kembali
Aku sudah tidak perduli